Gunung Guntur: Sejarah Vulkanik dan Keindahan Alam di Garut, Jawa Barat
Gunung Guntur adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di wilayah barat Garut, Jawa Barat, dengan ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut (mdpl). Terletak di koordinat 07°08’30” LS dan 107°20′ BT, gunung ini menawarkan hutan Dipterokarp Bukit, Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.
Sejarah Vulkanik
Pada dekade 1800-an, Gunung Guntur dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Jawa Barat. Aktivitas vulkaniknya termasuk lelehan lava, lapili, dan berbagai material vulkanik lainnya. Beberapa erupsi yang tercatat terjadi antara tahun 1780 hingga 1847. Gunung ini pertama kali didaki pada tahun 1837 oleh Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn, seorang botanis dan geologis asal Prusia (Jerman), yang menemukan jalur pendakian melalui Curug Citiis.
Jalur Pendakian
Pendakian Gunung Guntur biasanya dimulai dari Desa Tanjung Kidul setelah menumpang mobil umum jurusan Leles Garut dari Terminal Guntur. Untuk mencapai Curug Citiis, pendaki bisa menumpang truk penambang pasir dengan biaya sekitar Rp.10.000,- per orang. Jalur ini dikenal sebagai rute tercepat dan termudah menuju puncak Gunung Guntur.
Pesona Alam
Gunung Guntur menawarkan pemandangan yang menakjubkan meskipun tidak terlalu tinggi. Dari puncak, pendaki bisa melihat kawah gunung yang menganga, menandakan sejarah letusan dahsyatnya. Pemandangan malam hari juga spektakuler dengan gemerlap lampu kota di bawah dan langit yang penuh bintang. Di puncak 2 terdapat tugu GPS yang dibangun oleh tim delegasi ITB, menjadi spot yang ideal untuk berkemah.
Curug Citiis
Curug Citiis, yang berarti air dingin, merupakan destinasi populer di lereng Gunung Guntur. Air terjun ini konon menjadi tempat bertemunya para raja dari seluruh Pulau Jawa. Air curug ini berasal dari dua mata air di Gunung Guntur: mata air panas yang mengalir ke Cipanas dan mata air dingin yang mengalir ke Curug Citiis. Aktivitas di sini meliputi hiking, tracking, menikmati pemandangan, berkemah, dan fotografi.
Aktivitas Vulkanik Modern
Sejak aktivitas vulkaniknya menurun, Gunung Guntur kini lebih dikenal sebagai destinasi pendakian dan wisata alam. Dengan pemandangan alam yang menawan dan sejarah vulkanik yang kaya, Gunung Guntur tetap menjadi daya tarik bagi para pendaki dan pecinta alam.